KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
bimbingan-Nya sehingga laporan PKL III yang dilaksanakan di Kecamatan Alor
Tengah Utara Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur ini diselesaikan
dengan baik.
Dengan didorong oleh
makin pentingnya peran lembaga pendidikan, sehingga penulis beranggapan bahwa
PKL III tentang menetapkan tujuan pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian,
memilih metoda evaluasi, mempersiapkan instrument evaluasi, menganalisis data
sesuai dengan tujuan evaluasi, menetapkan hasil evaluasi
Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Ir.
Moch. Fadil, MS, selaku pembimbing pertama
2.
Latarus
Fangohoi, SP, MP , selaku Pembimbing II
3.
Sutoyo,SP. MP, selaku Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian.
4.
Dr. Ir. Siti Munifah. Msi, selaku Ketua Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian Malang.
5.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan pelaksanaan PKL
III.
Dalam
hal ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini baik dari segi teknik penulisan maupun materi penyusunannya, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya
membangun, demi kesempurnaan laporan
ini.
Semoga
laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang, Agustus 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pembangunan
pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut
digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan capital;
penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi; penyerap
tenaga kerja; sumber devisa negara; sumber pendapatan; serta pelestarian
lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan. Berbagai peran
strategis pertanian dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian
nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, mempercepat
pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta
memelihara keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Dihadapkan
pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta
persoalan mendasar sektor pertanian seperti meningkatnya jumlah penduduk;
tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar; pesatnya kemajuan teknologi dan
informasi; makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi; perubahan iklim
global; perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat; kecilnya status dan luas
kepemilikan lahan; masih terbatasnya kemampuan sistem perbenihan dan perbibitan
nasional, terbatasnya akses petani terhadap permodalan; masih lemahnya
kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh; masih rawannya ketahanan pangan dan
energi; masih rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi
kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian maka pembangunan pertanian ke
depan menghadapi banyak tantangan.
Tantangan
pembangunan pertanian Indonespia ke depan antara lain bagaimana memenuhi
kebutuhan pangan serta keseimbangan gizi keluarga, memperbaiki dan membangun
infrastruktur lahan dan air serta perbenihan dan perbibitan, meningkatkan
produktivitas dan nilai tambah produk pertanian; membuka akses pembiayaan
pertanian dengan suku bunga rendah bagi petani/peternak kecil, memperkokoh
kelembagaan usaha ekonomi produktif di pedesaan, menciptakan sistem penyuluhan
pertanian yang efektif, membudayakan penggunaan pupuk kimiawi dan organik
secara berimbang untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah,
mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan
hidup, oleh karena itu di butuhkan evaluasi kegiatan penyuluhan guna pencapaian
tujuan pembangunan pertanian.
Evaluasi
merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan dan
konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan
dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian. Sebenarnya evaluasi harus dilihat
dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan
program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat
digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program penyuluhan, dan
kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan,
membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan kegiatan tersebut
dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan
metoda ilmiah, untuk itu, maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas,
sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang dapat dipercaya perlu adanya
prinsip-prinsip sebagai landasan dalam pelaksanaan supervisi, monitoring,
evaluasi dan pelaporan penyuluhan pertanian yaitu berdasarkan fakta, bagian
integral dari proes penyuluhan, berhubungan dengan tujuan program penyuluhan,
menggunakan alat ukur yang sahih, dilakukan terhadap proses dan hasil
penyuluhan penyuluhan serta dilakukan terhadap kuantitatif maupun kualitatif.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL III) yang dilaksanakan adalah:
a.
Menetapkan tujuan evaluasi penyuluhan pertanian.
b.
Memilih metode evaluasi.
c.
Mempersiapkan instrument evaluasi.
d.
Menganalisis data sesuai dengan tujuan evaluasi.
e.
Menetapkan hasil evaluasi.
1.3.
Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi mahasiswa adalah:
a.
Mahasiswa dapat menetapkan teknik
penyuluhan pertanian yang benar.
b. Mahasiswa dapat memilih metoda
evaluasi yang sesuai dengan
lokasi PKL III.
c.
Mahasiswa dapat mempersiapkan instrument evaluasi.
d.
Mahasiswa dapat menganalisis data sesuai dengan tujuan
evaluasi.
e.
Mahasiswa dapat menetapkan hasil evaluasi
1.3.2 Manfaat bagi pihak terkait :
a.
Mengenal
STPP sebagai penyelenggara pendidikan program D IV Penyuluhan Pertanian;
b.
Membantu
menyelesaikan tugas/pekerjaan rutin terkait dengan penyuluhan pertanian yang di
lakukan instansi, pengusaha dan petani;
c.
Menciptakan
kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dibidang penelitian maupun
pemberdayaan SDM pertanian.
1.3.3 Manfaat bagi STPP Malang adalah:
a.
Dapat
menghasilkan SDM Penyuluh Pertanian Ahli yang memiliki integritas moral, professional, inovatif,kredibel,dan berwawasan
global serta memiliki etos kerja yang tinggi dalam membangun sistem penyuluhan
pertanian;
b.
Dapat
melaksanakan tanggung jawab STPP Malang dalam rangka menyebarluaskan inovasi kepada
pelaku utama dan pelaku usaha di daerah asal/wilayah kerja mahasiswa;
c.
Meningkatkan
eksistensi STPP Malang sebagai lembaga pendidikan penyuluhan pertanian;
d.
Meningkatkan
kerjasama STPP Malang dengan instansi maupun stakeholder lainnya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Evaluasi
2.1.1.Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan untuk
menilai (to decide the value of) sesuatu keadaan, peristiwa, atau
kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby dan Parnwell, 1972 dalam
Mardikanto dan Sutarni, 2008).
Evaluasi kegiatan penyuluhan
pertanian merupakan upaya penilaian atas sesuatu kegiatan oleh evaluator,
melalui pengumpulan dan penganalisaan informasi secara sistematik mengenai;
perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan untuk menilai relevansi, efektifitas,
efisiensi pencapaian hasil kegiatan atau untuk perencanaan dan pengembangan
selanjutnya dari suatu kegiatan (Deptan, 1995)
Evaluasi merupakan suatu proses
untuk melakukan pengamatan atau pengumpulan fakta dan menggunakan beberapa
standar atau kriteria pengamatan tertentu.
2.1.2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah memperbaiki
program/kegiatan yang sedang berjalan maupun umpan balik untuk perbaikan
program yang akan datang dan pengambilan keputusan. Dalam tulisan ini tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga
tujuan (Cerbea and Tepping, 1977; FAO, 1984, dalam Werimon A., 1992),
disamping itu tujuan dan manfaat bersifat implisit. Berikut dijelaskan beberapa aspek atau cakupan tujuan
evaluasi.
a. Tujuan Kegiatan (activity objective)
1)
Mengumpulkan
data yang penting untuk perencanaan program (keadaan umum daerah, sosial,
teknis, ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan minat, sumber daya,
faktor-faktor pendukung).
2)
Mengetahui
sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
3)
Mengetahui
perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat intervensi
program/kegiatan penyuluhan
4)
Mengetahui
strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.
5)
Mengidentifikasi
“strong dan weak points” dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
6)
Mengetahui
kemajuan pelaksanaan kegiatan.
b. Tujuan Managerial (managerial objective)
1)
Memberikan
data/informasi sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
2)
Memperbaiki
perencanaan dan pelaksanaan program
3)
Berkomunikasi
dengan masyarakat dan penyandang dana/stake holder.
4)
Menimbulkan
rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.
c. Tujuan Program (Program objective)
Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk
memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa perlu dilakukan
evaluasi adalah karena mungkin:
1)
Telah terjadi
perubahan dalam sifat dari masalah
2)
Telah terjadi
perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga terkait
3)
Telah terjadi
perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.
2.1.3. Manfaat
Evaluasi
Manfaat melakukan evaluasi adalah:
a.
Menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah
penyuluhan dilaksanakan;
b.
Perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian
petani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian; dan
c.
Penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian
2.1.4. Jenis-jenis Evaluasi
Jenis-jenis evaluasi antara lain:
a. Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Merupakan alat untuk mengambil
keputusan dan menyusun pertimbangan-pertimbangan. Dari hasil evaluasi
penyuluhan pertanian dapat diketahui : sejauhmana perubahan perilaku petani,
hambatan yang dihadapi petani, efektivitas program penyuluhan pertanian serta
seberapa jauh pemahaman masalah dan penyempurnaan kegiatan.
Evaluasi Penyuluhan Pertanian juga
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam evaluasi dikenal beberapa klasifikasi
evaluasi seperti : Evaluasi Formatif dan sumatif, Evaluasi Formal dan
Informal, Evaluasi Internal dan Eksternal, Evaluasi Proses dan Produk (out
put), Evaluasi Deskriptif dan Inferensial, Evaluasi Holistik (misal CIPP) dan
Analitik, Evaluasi on going, terminal dan ex post evaluation, Evaluasi Teknis
dan Ekonomis, Evaluasi Program, Monitoring dan Evaluasi Dampak.
a. Evaluasi Program Penyuluhan
Setiap program kegiatan yang
direncanakan seharusnya diakhiri dengan evaluasi dan dimulai dengan hasil
evaluasi kegiatan sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat
kembali apakah suatu program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan. Dari kegiatan evaluasi tersebut
akan diketahui hal-hal yang telah dicapai, apakah suatu program dapat memenuhi
kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi itu kemudian diambil
keputusan, apakah suatu program akan diteruskan, atau direvisi, atau bahkan
diganti sama sekali. Hal ini didasarkan pada pengertian evaluasi, yaitu suatu
proses pengumpulan informasi melalui pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen tertentu untuk mengambil suatu keputusan. Jadi, pada dasarnya
evaluasi adalah suatu kegiatan yang menguji atau menilai pelaksanaan suatu
program.
Evaluasi program biasanya dilakukan
untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka menentukan kebijakan
selanjutnya. Dengan melalui evaluasi suatu program dapat dilakukan secara
sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat.
Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal, dapat dipercaya
sehingga penentuan kebijakan akan tepat, dengan catatan apabila data yang
digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut benar, akurat dan lengkap.
Adapun program itu sendiri diartikan
segala sesuatu yang dilakukan dengan harapan akan mendapatkan hasil atau
pengaruh. Jadi evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Untuk
melihat tercapai atau tidaknya suatu program yang sudah berjalan diperlukan
kegiatan evaluasi.
b. Evaluasi Hasil Penyuluhan Pertanian
Tujuan penyuluhan pertanian
adalah perubahan perilaku petani (kognitif, afektif, dan psikomotor).
1) Kognitif :
Kemampuan mengembangkan intelegensia
(pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis)
2) Afektif :
Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai
dan menghayati
3) Psikomotor :
Gerak motor : kekuatan, kecepatan,
kecermatan, ketepatan, ketahanan dan keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanian adalah mengevaluasi
sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahan perilaku
petani dan keluarganya.
c. Evaluasi Metode
Evaluasi metode yaitu evaluasi semua
kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan penyuluh pertanian dalam rangka
mencapai perubahan perilaku sasaran.
d. Evaluasi Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana adalah
pendukung penyuluhan pertanian, sangat penting dalam kegiatan penyuluhan
pertanian, efektifitas penyuluhan pertanian sebagian tergantung pada alat bantu
penyuluh, perlengkapan, peralatan, bahan-bahan sarana prasarana yang
digunakan. Evaluasi sarana-prasarana pada dasarnya mengevaluasi kesiapan
perangkat sarana-prasarana yang menunjang kegiatan penyuluhan.
e. Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dan Evaluasi
Dampak Penyuluhan
Dalam prakteknya pelaksanaan
evaluasi penyuluhan pertanian dapat merupakan kombinasi dari beberapa
macam/cara evaluasi, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik, lebih akurat, dan lebih sahih dari pada evaluasi dengan menggunakan
cara tunggal.
Evaluasi Pelaksanaan kegiatan
Penyuluhan Pertanian merupakan proses yang sistematis, sebagai upaya penilaian
atas suatu kegiatan oleh evaluator melalui pengumpulan dan analisis
informasi secara sistematik mengenai perencanaan, pelaksanaan,
hasil dan dampak kegiatan penyuluhan pertanian. Hasil evaluasi ini untuk
menilai relevansi, efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil suatu kegiatan,
untuk selanjutnya digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
pada perencanaan dan pengembangan kegiatan selanjutnya.
Evaluasi pelaksanaan atau evaluasi
proses (on going evaluation) ini dilaksanakan pada saat kegiatan sedang
dilaksanakan. Fokus utama evaluasi ini menyangkut proses pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan:
·
Tingkat
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
·
Kemungkinan
keberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan
·
Sejauh mana
hasil yang diperoleh dapat memberi sumbangan kepada tujuan pembangunan
·
Tindakan
korektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
·
Tindakan-tindakan
lain yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang telah direncanakan.
Hasil dari evaluasi pelaksanaan
kegiatan penyuluhan biasanya digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan/penentu kebijakan dalam mengatasi permasalahan, dan tindakan
penyesuaian/perbaikan atas pelaksanaan kegiatan.
2.1.2. Kegunaan Evaluasi
Mardikanto dan Sutarni (1985) dalam
Mardikanto (1993) mengemukakan 3 kegunaan evaluasi penyuluhan yang mencakup :
1. Kegunaan bagi
kegiatan penyuluhan, yakni sebagai berikut :
a.
Untuk mengetahui seberapa jauh
tujuan kegiatan telah dicapai.
b.
Untuk mencari bukti, apakah seluruh
kegiatan telah dilaksanakan seperti yang direncanakan dan apakah semua
perubahan-perubahan yang terjadi memang sesuai dengan sasaran yang diinginkan.
c.
Untuk mengetahui segala masalah yang
muncul/dijumpai, yang berkaitan dengan tujuan yang diinginkan.
d.
Untuk mengukur efektivitas dan
efisiensi sistem kerja dan metoda-metoda penyuluhan yang telah dilaksanakan.
e.
Untuk menarik simpati para aparat
dan warga masyarakat, bahwa program yang dilaksanakan itu memang memperoleh
perhatian sungguh-sungguh, untuk selanjutnya, dengan adanya simpati mereka itu
diharapkan lebih meningkatkan aktivitas dan partisipasi mereka dalam kegiatan
penyuluhan di masa-masa mendatang.
2. Kegunaan bagi
aparat penyuluhan, yang meliputi :
a.
Dengan adanya kegiatan evaluasi,
penyuluh merasa diperhatikan dan tidak dilupakan,sehingga memberikan kepuasan
psikologis yang akan mampu mendorong aktivitas penyuluhannya di masa mendatang.
b.
Melalui evaluasi, seringkali juga
digunakan untuk melakukan penilaian terhadap aktivitas atau mutu kegiatan
penyuluh itu sendiri, yang sangat penting artinya karena melalui evaluasi
biasanya juga akan menentukan masa depan/promosi bagi pengembangan karier yang
bersangkutan.
c.
Dengan adanya kegiatan evaluasi,
setiap penyuluh akan selalu mawas diri, dan selalu berusaha agar kegiatannya
dapat dinilai baik, sehingga akan membiasakan dirinya untuk bekerja tekun dan
penuh tanggung jawab.
3. Kegunaan bagi
pelaksana evaluasi, yang berupa :
a.
Kebiasaan untuk mengemukakan
pendapat berdasarkan data atau fakta dan bukan berdasarkan pada asumsi,
praduga, atau intuiasi semata.
b.
Kebiasaan bekerja sistematis, sesuai
dengan prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan.
c.
Memperoleh peningkatan pengetahuan
dan keterampilan untuk menggunakan dan mengembangkan :
1)
Teknik pengukuran yang tepat dan
teliti.
2)
Teknik pengumpulan data yang andal.
3)
Teknik analisis yang tepat dan
tajam.
2.1.2. Prinsip Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk
menilai sesuatu keadaan, gejala,atau kegiatan-kegiatan tertentu. Menurut
Mardikanto (1993), kegiatan evaluasi harus memperhatikan prinsip-prinsip
evaluasi yang terdiri atas :
1. Kegiatan
evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan program, artinya, tujuan evaluasi harus selaras dengan tujuan yang
ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan programnya.
2.
Setiap evaluasi harus memenuhi
persyaratan :
a.
Obyektif, artinya selalu berdasarkan
pada fakta.
b.
Menggunakan pedoman tertentu yang telah
dibakukan (standardized).
c.
Menggunakan metoda pengumpulan data
yang tepat dan teliti.
3. Setiap
evaluasi, harus menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur tujuan
evaluasi yang berbeda pula.
4.
Evaluasi harus dinyatakan dalam
bentuk :
a.
Data kuantitatif, agar dengan jelas
dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan dan tingkat penyimpangan
pelaksanaannya.
b.
Uraian kualitataif, agar dapat
diketahui faktor-faktor; penentu keberhasilan, penyebab kegagalan, dan faktor
penunjang serta penghambat keberhasilan tujuan program yang direncanakan.
5.
Evaluasi harus efektif dan efisien,
artinya :
a.
Evaluasi harus menghasilkan
temuan-temuan yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas (tercapainya
tujuan) program.
b.
Evaluasi harus mempertimbangkan
ketersediaan sumberdayanya sehingga tidak terjebak pada kegiatan-kegiatan yang
terlalu rinci, tetapi tidak banyak manfaatnya bagi tercapainya tujuan,
melainkan harus dipusatkan pada kegiatan-kegiatan yang strategis (memiliki
dampak yang luas dan besar bagi tercapainya tujuan program).
2.2. Evaluasi Dampak
2.2.1. Pengertian Evaluasi Dampak
Dampak adalah gambaran nilai suatu program terhadap orang dan
masyarakat.Biasanya, dampak mengacu pada manfaat jangka panjang terhadap
masyarakat.Misalnya, peningkatan pengetahuan, efisiensi produksi, peningkatan
lingkungan hidup, keuntungan finansial, dll.
Evaluasi dampak sendiri menurut
Rossi dan freeman, (1985), adalah sebuah evaluasi yang mengukur taraf atau
tingkat ketercapaian sebuah program dalam menyebabkan perubahan seseorang dalam
kehidupan yang selanjutnya. Evaluasi dampak ini bisa juga dilihat dari definisi
yang berbeda, misalnya menurut US Environmental Protection Agency
mengartikan bahwa evaluasi dampak adalah sebuah bentuk evaluasi yang mengukur
akibat dari sebuah program dengan membandingkan out come yang
dihasilkan dengan taksiran awal apa yang akan terjadi apabila tidak
mengikuti program yang ada (Wikipedia, 2008)
2.2.2.
Tujuan Evaluasi
Dampak
Evaluasi dampak bertujuan untuk
mengukur akibat jangka panjang setelah seseorang menjalankan aktivitas program
tertentu, baik yang berada dalam lingkungan rumah tangga, institusi, dan
masyarakat pada umumnya. Sehingga ada penyediaan fitback untuk membantu memperbaiki desain sebuah program atau
kebijakan.
2.2.3. Manfaat Evaluasi Dampak
Manfaat melakukan evaluasi adalah:
a.
menentukan
tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan dilaksanakan
b.
perbaikan
program, sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan
pertanian
c.
penyempurnaaebijakan
penyuluhan pertanian
2.2.4. Kegunaan
Evaluasi Dampak
Kegunaan evaluasi dampak ada 2 (dua), yaitu :
a.
Bagi Perencana
1)
Mengidentifikasi
kombinasi terbaik dari semua komponen program yang berpengaruh lebih nyata
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan.
2)
Mengetahui
efektifitas, efisiensi, relevansi, dan manfaat dari program/ proyek
b.
Bagi Administrator/Manager
1)
Mendokumentasikan
dan melaporkan manfaat dari programkepada penyandang dana.
Menyempurnakanperencanaan dan pelaksanaan.
2.2.
Langkah –
langkah Evaluasi
Langkah-langkah evaluasi penyuluhan yaitu menetapkan
obyek, menetapkan data atau informasi yang akan dikumpulkan, cara
pengumpulannya, alat/instrumen yang digunakan, cara mengolah
data/informasi serta melaporkan hasil-hasilnya.
Langkah-langkah evaluasi yang
dilakukan sebagai berikut:
a. Memahami Tujuan - Tujuan Penyuluhan yang Akan di Evaluasi.
1)
Unsur-unsurnya
dalam tujuan penyuluhan antara lain:
a)
Sasaran (S)
b)
Perubahan perilaku yang dikehendaki (P)
c)
Materi (M)
d)
Kondisi/situasi (K)
2)
Tujuan dirumuskan:
SMART
S = Specifik
( sederhana dan spesifik)
M = Measurable
( dapat diukur )
A = Attainable
(dapat dicapai )
R = Realistik
(realistis, yata)
T = Time-bound
( berbatas waktu/jangka waktu tertentu )
3)
Menetapkan Indikator - Indikator
Untuk mengukur kemajuan-kamajuan
yang dicapai. Indikator-indikatornya meliputi:
a)
Indikator perubahan Kognitif
b)
Indikator perubahan kemampuan Afektif
c)
Indikator perubahan Psikomotor
4)
Mambuat Alat Pengukur untuk Mengumpulkan Data
Alat pengukur yang dapat dipakai untuk
mengukur data :
a)
Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
pengetahuan (daya mengingat)
b)
Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
pengertian
c)
Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
kemampuan memecahkan masalah rating scale untuk mengukur ketrampilan atau
kegiatan-kegiatan praktek
d)
Skala sikap
e)
Skala minat.
5)
Membuat alat Pengukur/Instrumen Evaluasi
Membuat alat pengukur/instrumen evaluasi harus memenuhi persyaratan alat
ukur
a)
Kesahihan (validity)Sahih,
b)
Keterandalan (reliability.
c)
ObyektivitasAlat ukur harus
obyektif kongkrit, jelas.
d)
Praktis (practicability) .
e)
Sederhana (simple)
6)
Melakukan Analisis dan Interpretasi Data
Proses Ini merupakan langkah akhir yang
menentukan :
a)
Lakukan cleaning data dengan cara editing
di lapangan, hapuskan data yang “nyleneh” (out lier)
b)
Lakukan coding, pemberian kode untuk memudahkan
pada saat memasukan data
c)
Lakukan tabulasi (tally, sheet,
tabulasi sheet).
Analisis/interpretasi data dapat dilakukan
dengan cara :
a)
Presentase
b)
Deskriptif (mean, modus, median, rerata, Standart
Deviasi)
c)
Statistik inferensial
Analisa data ini tergantung tujuan evaluasi dan kesimpulan yang akan
diambil serta pertimbangan-pertimbangan yang akan dihasilkan. Dalam
melakukan pengolahan data dapat memanfaatkan alat komputasi seperti
Program excel, Program SPSS, atau dihitung secara manual dengan kalkulator.
Dalam interprestasi hasil evaluasi
yang perlu dipahami adalah mengapa tujuan penyuluhan tidak tercapai, tidak
sesuai target, faktor-faktor-faktor apa saja yang menghambat dan apa yang
memperlancar, serta bagaimana solusinya/saran perbaikannya pada waktu yang akan
datang. Hasil evaluasi ini bermanfaat unutk perbaikan program yang akan datang
datang dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pembuat
kebijakan dibidang penyuluhan/pembangunan pertanian.
2.2.
Cara Mengevaluasi Dampak
Evaluasi dampak dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a)
Studi Lanjutan
Pasca Program
Studi ini
dilakukan setelah program sudah berakhir. Sebagai contoh, suatu survey pasca
latihan terhadap peserta latihan dilakukan 6 bulan setelah berakhirnya suatu
latihan untuk mengetahui apakah peserta latihan menerapkan dan atau meneruskan
apa yang telah dipelajari selama latihan, dsb.
Untuk melakukan
studi pasca proyek sangat dituntut adanya pencatatan yang rapih tentang data
sebelum proyek dimulai. Pencatatan yang tidak rapih, tidak lengkap, dan hilang
misalnya, mempengaruhi ketelitian (accuracy) dan reliabilitas (reliability)
dari data yang pada gilirannya menentukan haril evaluasi. Kurang lengkapnya
data juga menyebabkan keraguan tentang aopakah dampak yag diamati disebabkan
oleh intervensi program / proyek ataukah oleh penyebab lain.
b)
Penggunaan Ekspert
Pada cara ekspert
atau konsultan untuk menilai efektivitas suatu program/proyek. Ekspert
atau konsultan megunjungi lokasi proyek untuk mengamati secara dekat
pelaksanaan proyek dan membuat suatu laporan tentang segala aspek yang
menyangkut pelaksanaan, masalah yang dihadapi, serta informasi penting lainya.
Disamping melakukan pengamatan lagsung, dapat dilakukan wawancara dengan para
manager, staf, dan pelaksana proyek. Kelemahan dari cara ini adalah bahwa bila
ekspert atau konsultan tersebut kurang mengetahui tentang program tersebut, ada
suatu kecenderungan untuk tidak bersifat objektif, terutama dalam
menginterprestasi data.
c)
Evaluasi oleh
Peserta
Pada cara ini
peserta yang menjadi sasaran program/proyek/latihan melakukan penilaian
efektivitas. Kelemahan dari cara ini adalah bahwa mereka yang memperoleh
manfaat positif dari proyek akan memberikan penilaian yang lebih tinggi yang
didorong oleh perasaan takut bahwa memberi kritik secara jujur akan berakibat
dihentikannya bantuan-bantuan yang bermanfaat bagi mereka.
d)
Evaluasi oleh
Administrator
Pada cara ini
diharapkan bahwa para administrator melakukan evaluasi terhadap kemajuan
pelaksanaan proyek. Kelemahan dari cara ini ialah bahwa para administrator
tersebut telah disibukkan dengan tugas-tugas rutin sehingga tidak mempunyai
waktu untuk melakukan evaluasi. Disamping itu para administrator tentu akan
selalu memberikan penilaian yang cenderung baik untuk membuktikanm bahwa proyek
itu efektif dan bermanfaat sehingga perlu dipertahankan dan dilanjutkan.
Mantap laporannya, akan lebih mantap lagi kalau sampai dengan pembahasan,
BalasHapusbila perlu lampiran dan dokumetasinya, hehehe......
Kalau sekalian semuanya langsung saja ketemu orangnya...hahaha
HapusMakasih tulisannya, tapi mana contoh dari evaluasi dampaknya
BalasHapusSama2, untuk contoh evaluasi dampaknya maaf saya belum bisa publikasikan.
Hapusijin share ya?...sekalian minta dijadiakan referensi...thanks...
BalasHapusOk, boleh saja....
HapusCOPY SENIOR//THANK'S
BalasHapusJika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapus